Welcome !!!! "\(^o^)/"

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini. Semoga bermanfaat :)

Jumat, 08 Juni 2012

Sudah Terlanjur Cinta Fotografi


 “Menjadi fotografer adalah pilihan saya, tetapi tidak ada sesuatu yang sia-sia didalam hidup ini”

Wahyu Aurora, berusia 24 tahun, berprofesi sebagai fotografer di Colorful Photography tepatnya di Jl.Solo depan XXI . Ia sudah bekerja disana kurang lebih setahun yang lalu. Walaupun belum lama menjalani profesinya, ia sudah berpengalaman dibidang fotografi. Ditempatnya bekerja kemarin, ia menjelaskan awal mula ketertarikannya terhadap fotografi. Sebelumnya saya tidak menyangka bahwa laki-laki berkacamata ini adalah lulusan teknik kimia 2006 UPN Veteran Yogyakarta, karena saya pikir sangat melenceng jauh dari profesinya sekarang ini yaitu sebagai fotografer. Belajar fotografi saat masih kuliah. “Awalnya hanya sekedar hobby” kata sulung dari dua bersaudara ini “dan saya menemukan dunia lain di fotografi” tambahnya kemudian. Langkahnya menjadi fotografer sempat ditentang oleh orangtuanya yang menginginkan ia bekerja sebagai pegawai kantoran. Namun tekad kuat dan usaha yang membawanya sukses mencapai apa yang ia inginkan “karena bekerja itu sesuai keinginan”. Namun ia mengatakan bahwa ilmunya selama kuliah tidak pernah sia-sia.
          “Spesialis saya lebih ke fashion-modeling” ungkapnya. Awalnya ia memang lebih banyak memotret landscape. Landscape dinilainya lebih mudah karena semuanya serba natural dan ia berkata “dulu saya cenderung malu-malu untuk berkomunikasi dengan klien dan model, jadi memilih landscape”. Sekarang tidak lagi, ia lebih menyukai fashion “saya menyukai foto yang ada maknanya, kalau konsep dan pesiapannya matang, hasilnya bakal keren”.
        Kamera yang dimiliki pertama kali? “Nikon”. Ia banyak belajar dari temannya yang merupakan anggota Rey digital yang juga hobby memotret. Setelah memiliki kamera sendiri ia menjadi lebih terpacu untuk memotret, “masa kamera mahal motretnya gitu-gitu aja”. Setahun menjadi fotografer dirasanya “cukup menyenangkan” walaupun ia mengungkapkan bahwa awal-awal bekerja ia harus pintar membagi waktu antara bimbingan dan kerja, namun semuanya berjalan lancar. Suka duka menjadi fotografer? “banyak sukanya, banyak teman, lebih komunikatif, banyak pengetahuan sedangkan dukanya mungkin polemik dengan orang tua, tetapi tergantung bagaimana kita meyakinkan orangtua untuk tetap mendukung”.
Menurutnya ada fotografer yang tidak mau berbagi ilmu dengan orang lain karena dianggap sebagai pesaingnya, namun baginya tidak semakin banyak berbagi ilmu dan bermanfaat bagi orang lain, itu juga akan menambah ilmu baginya. Keuntungan menjadi fotografer baginya adalah “saya bisa traveling, sampai bisa ketemu sama Darwis Triadi, Cristupa Saragih”.
“Materi itu bukan yang utama, bagi seorang fotografer kalau hasil foto-fotonya bagus sudah puas”. Fotografi itu mudah menurutnya. “Foto itu tidak ada yang jelek, penilaian setiap orang juga berbeda-beda, mungkin saja bagus secara teknik tapi jelek secara seni dan sebaliknya”
Selama masih belajar foto, ia memanfaatkan informasi-informasi dari internet, membaca majalah, sesekali mengikuti kelas di KPY (Kelas Pagi Yogyakarta) dan sharing dengan anggota-anggota komunitas fotografi (Ray digital, Cah motret) sehingga mendapat banyak ilmu.
Ia percaya bahwa orang sukses karena dua bidadari yaitu restu orang tua dan restu pasangan. Apabila semuanya sudah didapat maka akan lebih sukses lagi. “Selama saya masih kuat berdiri saya akan tetap memotret”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar